Sabtu, 19 Maret 2011

Ahmedinejad (Presiden Iran)


TV Fox (AS) bertanya kepada Presiden Iran, Ahmedinejad; “Saat anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pada diri anda?”
Ahmedinejad: “Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan padanya:”Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran.”
Berikut ini adalah bagaimana penyiar TV Fox menggambarkan pola hidup Ahmedinejad.
Ahmedinejad adalah presiden Iran yang membuat orang ternganga, karena saat pertama kali menduduki kantor kepresidenannya, dia menyumbangkan seluruh karpet Iran Istana yang bernilai tinggi itu kepada masjid-masjid di Teheran. Lalu dia menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.
Dia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan dua kursi kayu, meski sederhana, namun tetap terlihat berkesan.
Di banyak kesempatan dia beramah-tamah dengan petugas kebersihan di sekitar rumah dan juga di kantor kepresidenannya.
Pada saat meminta para menteri untuk dating, maka menteri-menteri tersebut akan menerima sebuah dokumen yang ditandatangani, dan berisikan berbagai arahan-arahannya. Arahan tersebut menekankan sekali agar para menterinya untuk tetap hidup sederhana dan disana, disebutkan juga bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan terus diawasi sehingga ketika masa jabatan para menteri itu berakhir, mereka dapat meninggalkan kantornya dengan kepala tegak.
Langkah pertamanya ialah mengumumkan kekayaannya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun silam di sebuah daerah kumuh di wilayah Teheran. Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu-satunya sumber uang yang masuk adalah gaji bulanannya. Gajinya sebagai dosen di universitas hanya senilai USD 250. Sebagai tambahan, Ahmedinejad hingga saat ini masih tinggal di rumahnya. Hanya itulah yang dimiliki seorang presiden dari sebuah negara yang strategis, baik dari segi ekonomi, politik, sumber daya alam dan militer.
Dia bahkan tidak mengambil gaji bulanannya. Alasannya, semua kesejahteraan adalah milik negara dan dia bertugas untuk menjaganya.
Satu hal yang membuat kagum para staf kepresidenan adalah tas yg selalu dibawa sang presiden setiap hari, di dalamnya selalu berisi sarapan (yang terdiri dari roti isi atau roti keju) yang disiapkan oleh istrinya. Dia juga menghentikan kebiasaan penyajian makanan yang dikhususkan untuk presiden.
Hal lain yang diubahnya adalah kebijakan pesawat kepresidenan. Dia mengubahnya menjadi pesawat kargo biasa, sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan juga untuk dirinya sendiri. Dia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.
Dia kerap mengadakan rapat dengan para menterinya, terutama untuk memperoleh informasi tentang kegiatan dan efisiensi yang sudah dilakukan. Dia juga memperpendek birokrasi protokoler di istana, sehingga para menterinya dapat langsung masuk ke ruangannya tanpa banyak ketebelece. Ahmedinejad juga menghentikan kebiasaan upacara-upacara karpet merah, sesi foto, publikasi pribadi, atau hal-hal lainnya seperti yang biasa ditemukan saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya.
Ketika menginap di hotel, dia minta diberikan kamar tanpa tempat tidur yg terlalu besar karena dia tidak menyukai tidur di atas kasur. Tapi, dia gemar tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut. Apakah perilaku ini merendahkan posisi seorang presiden?
Lihat foto-foto berikut ini yang menegaskan penjelasan di atas.


Presiden Iran tidur di ruang tamu rumahnya setelah lepas dari pengawalnya yg selalu mengikutinya kemanapun dia pergi. Menurut koran Wifaq, foto yg diambil oleh adiknya itu kemudian dipublikasikan oleh media masa dunia, termasuk di Amerika.
Selama solat, anda bisa melihat bahwa dia tidak duduk di baris terdepan. Sedangkan foto terakhir memperlihatkan ruang makan, dimana Ahmedinejad sering menikmati waktu makannya. Sekali lagi, apakah perilaku ini merendahkan posisi seorang presiden?
”Pemimpin yang baik (sepertinya) tidak perlu banyak bicara, tapi cukup dengan cara memberikan contoh dan teladan.” Bukankah begitu?






Tuhan mencintai orang yang merendahkan diri dihadapan-Nya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger